Tajuk Buku : Tanda-tanda Besar Peristiwa Menjelang Kiamat
Penulis : Yusuf bin Abdullah bin Yusud al-Wabil MA
Terbitan : Al-Hidayah Publications
Muka Surat : 252
Ulasan
Buku ini dapat membuatkan seseorang itu lebih menginsafi diri dan mengingati mati. Mengingati mati merupakan salah satu cara untuk meningkatkan iman. Buku ini menyenaraikan beberapa tanda-tanda besar menjelang kiamat setelah tanda-tanda kecil kiamat yang telah dapat dilihat sekarang ini. Pembaca dapat mengenali apa tanda-tanda besar kiamat dengan membaca buku terbitan al-Hidayah ini. Penulis juga mengemukakan dalil-dalil dan pendapat-pendapat ulama terdahulu mengenai tanda-tanda besar kiamat ini agar pembaca tidak ragu-ragu dengan kenyataan yang dikongsikan oleh penulis.
Ilmu yang dikongsikan oleh penulis dengan pembaca dapat membantu pembaca bersedia menghadapi kematian dengan meningkatkan amal ibadah. Pembaca dapat banyak manfaat daripada buku ini. Bukan sahaja meningkatkan keimanan, menginsafi diri dan memperbaiki diri agar menjadi lebih baik bahkan ilmu ini dapat membuka minda mereka yang kurang faham tentang hari kiamat serta tanda-tandanya. Manusia semakin leka tetapi kiamat semakin mendekat dengan kita. Dengan buku ini, penulis dapat mengingatkan pembaca mengenai kiamat yang semakin menghampir.
Sama-samalah kita menginsafi diri dan menambah pengetahuan dengan membaca buku ini!
Kulit Belakang Buku
“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari satu masa, sedangkan dia ketika itu belum merupakan sesuatau yang dapat disebut? Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setitis air mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan) kerana itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukkan jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. Sesungguhnya Kami menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala. Sesungguhnya orang-orang yang mengerjakan kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur (iaitu) mata air (dalam syurga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut kepada suatu hari yang azabnya merata-rata dimana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang-orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami memberikan makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keredhaan allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya kami takut akan azab Tuhan kami pada yang di hari itu orang-orang bermuka masam penuh kesulitan”.
Al-Insaan : 1-10
---
Nur Amalina
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment